Sayangnya, jawaban itu terkesan hanya statement kosong tanpa pengukuran. Bisa dibilang asumsi di atas asumsi, layaknya kalimat empuk dari penyebar video Bumi Datar, Boss Darling.
Jawabannya adalah, segala benda di bumi yang terpengaruh gravitasi bumi akan "terikat" dan ikut berrotasi layaknya bumi. Jawaban lain, sejauh masih di bawah Ozon semua benda akan ikut berrotasi denga hukum Newton. Katanya semua benda terpaksa ikut berrotasi, pun dengan helikopter yang saya tumpangi selama satu jam itu.
Kemudian diberikan contoh lumrah yang terdengar sangat masuk akal, jika kita berhenti berpikir dan menerima apa adanya alias diluar nurul. Contohnya adalah saat kita naik mobil atau kereta, kita tidak merasakan efek kecepatan kereta.
Karena, kita DUDUK.
Badan kita menempel dengan kursi kereta, bagian dari kereta jika berbicara utuh. Massa tubuh kita akan bergabung dengan massa kereta yang bergerak dengan kecepatan konstan. Cobalah massa tubuh kita dipisahkan dari sentuhan body, kursi, atau pegangan kereta. Levitasilah di dalam gerbong kereta yang melaju 100km/jam.
Karena menginjak bumi, roda mobil mengaspal di bumi, wajar jika anggapan rotasi bumi tidak terasa dengan contoh di atas. Levitasi di dalam kereta mirip seperti helikopter terbang dan diam diatas bumi. Tidak menempel pada sesuatu di bumi. Jika kita levitasi di gerbong pertama dan tetap di situ saja, perlu diakui contoh di atas benar.
Kemudian, kita tidak merasakan efek kecepatan kereta karena ada dinding kereta. Sebagai pelindung dan peredam suara dan hempasan kecepatan itu sendiri. Saya membayangkan, apa pelindung bumi ini sehingga tidak terdengar gemuruh ruang angkasa. Sepertinya sangat begitu kuat, apalagi kecepatan rotasi hampir dua kali lipat kecepatan pesawat komersil.
Jika bumi memiliki perisai bola layaknya dinding kereta, seharusnya tak ada meteor yang jatuh ke bumi dong? Nggak bang kan kecepatan meteor 155 kali lebih cepat dari rotasi bumi! Baiklah, nanti saya cari tahu dulu siapa yang ngukur kecepatan meteor jatuh ya.
Lapisan Atmosfer
Konon lapisan atmosfer ada 5, mendekati penjelasan kitab suci yang menyebutkan adanya 7 lapis langit. Pada tulisan selanjutnya mungkin saya akan nyerempet-nyerempet bahasan agama tentang semua ini. Karena jika keyakinan harus dikuatkan dengan (pembuktian) pengetahuan, maka harusnya ilmuwan-ilmuwan itu akan meyakini dan membenarkan ajaran agama yang saya maksud.
Narasi yang banyak terjadi malah seolah ayat agama membenarkan sains, bukan sebaliknya sains yang membuktikan kebenaran ayat agama.
Troposfer
Lapisan terbawah atmosfer (kita sebut saja langit) dari > 0 meter tanah bumi hingga 8-16km vertikal. Di lapisan langit inilah terjadi gejala hujan, petir, angin, dan juga iklim.
Baca juga: Kangen Hujan
Stratosfer
Lapisan kedua dari bawah mulai dari 16km sampai dengan 50km. Disinilah Ozon tempatnya, dan batas rotasi bumi jika dua lapis langit ini juga ikut berputar. Lubang Ozon juga berputar dong? Nyatanya gak tuh, lubang Ozon ada di atas Antartika saja, gak pindah-pindah, kata internet.
Kalau dianalogikan lubang Ozon adalah jendela kereta yang rusak/pecah, harusnya kita yang berada dekat jendela tidak melihat pemandangan yang sama saat kereta berlari cepat kan?
Baca juga: Sebesar Itukah Matahari?
Mesosfer
Lapisan langit ketiga yang katanya meteor terbakar sebelum jatuh ke bumi. Apakah ini pelindung bumi yang saya sebutkan di atas? Belum tentu, karena sains salah menggunakan kata. Jika mesosfer bersuhu menurun setiap 100m 0,4℃ sampai ketinggian 80km, harusnya bukan kata terbakar melainkan mencair bahkan membeku.
Thermosper
Lapisan langit keempat yang bersuhu 1.700℃ sampai ketinggian 690km. Lapisan ini mengandung lapisan Ionosfer yang merupakan lapisan Thermosfer terendah. Lapisan ini mampu memantulkan gelombang radio.
Baca juga: Moon Landing
Di sini pula lah astronot dan stasiun luar angkasa nyaman tinggal diatara suhu ribuan derajat. Tenang ges, gak ada udara jadi gak kerasa panas. Ibarat diatas kompor mati lah gitu ya.
Eksosfer
Adalah lapisan langit terjauh sampai tak terhingga. Sains speachless.
Saya cuma ingin mengatakan jika bumi + troposfer + stratosfer berrotasi, idealnya bolong Ozon juga bergeser. Paling tidak lubang Ozon harusnya di tempat banyak emisi, kenapa dia ada di Antartika?
Baca juga: Lensa Fisheye
Jika dua lapis langit pertama tidak ikut berrotasi, jawaban yang saya temukan itu cacat logika.
Dah ah, ngantuk.
Posting Komentar