Imin Aman Amin

Akhirnya, Cak Imin yang dari zaman pilpres periode sebelumnya pasang baliho sebagai cawapres, terpilih juga sebagai cawapres Anies Baswedan.

Imin Aman Amin

Mendekati bulan Oktober 2023, isu hangat yang lumayan mencengangkan saya adalah deklarasi cawapres (tepatnya bacawapres) Anies Baswedan bersama Muhaimin Iskandar atau lebih dikenal Cak IMIN.

Sebelumnya, Cak digadang-gadang jadi wakil Prabowo dalam kontestasi tanggal valentine tahun depan. Akar rumput pendukungnya lebih aktif bergerak di berbagai platform medsos agar ketumnya dipinang resmi sebagai cawapres. Namun momen itu tak kunjung tiba.

Apalagi sempat santer Airlangga Hartarto cocok mendampingi Prabowo sekaligus membuktikan dukungan politik partai lambang beringin. Saya merasa Cak tidak akan dipilih Prabowo sebagai calon wakil. Bisa saja karena kemungkinan kursi yang didapat PKB akan lebih rendah dibanding Golkar.

Seperti kita ketahui bahwa presiden akan cawe-cawe dalam penentuan pilpres tahun depan. Meskipun satu partai, presiden lebih condong pada Prabowo dibanding Ganjar Pranowo yang sudah dideklarasikan sebelumnya oleh PDIP.


Apalagi setelah melihat berita di detik.com 8 Agustus lalu tentang kedatangan Prabowo dan Habib Lutfi Yahya ke Istana Presiden. Kalau bukan muatan politik lalu apalagi dong!?

Semakin tipis peluang Cak untuk dipilih Prabowo, menurut saya. Bisa jadi merupakan arahan Jokowi agar Prabowo mengulang kesuksesan Jokowi melawan dirinya (Prabowo) di 2019. Kesuksesan itu adalah memilih wakil yang tepat.

Wakil yang tepat tidak harus ketua umum partai atau pejabat level kementerian yang populer. Wakil yang tepat adalah yang bisa mewakili semua golongan. Mohon maaf kalau saya menyebut bahwa Jokowi, 2019 lalu, menggunakan 'politik identitas' dimana beliau memilih Ma'ruf Amin yang dirasa netral dan mewakili semua golongan Islam khususnya karena pernah menjabat sebagai Ketua Umum MUI dan Rais 'Am Nahdhatul Ulama.

Saya sih yakin Prabowo akan gandeng wakil sama seperti Jokowi memilih wakil 2019. Habib Lutfi yang sekarang adalah anggota Wantimpres sangat cocok mewakili semua kalangan. Habib Lutfi adalah tokoh kharismatik yang disegani semua golongan.

Jika pun bukan Habib Lutfi, Prabowo akan memilih tokoh lain yang memiliki pengaruh luas minimal di mata masyarakat NU. Cak Imin mungkin punya pengaruh, saya tidak tahu. Jika boleh berpendapat, 'konflik' antara dirinya dan Gusdur beserta keluarganya memberikan image tidak baik buat Muhaimin sendiri.

Kita bisa mudah kok menemukan video dan tulisan yang tendensius seperti Cak Imin merebut PKB dari Gusdur. Padahal antara keduanya masih ada hubungan keluarga.

Saya tidak tahu itu benar atau salah, yang pasti image negatif itu bisa membuat keterpilihannya rendah di kalangan NU atau minimal Gusdurian.

Sekarang Cak Imin sudah AMAN digandeng Anies Baswedan menjadi cawapres. Paling tidak cita-citanya sudah terwujud meski belum tentu menjadi wapres beneran. Daripada tidak dipilih Prabowo dan tidak mungkin dipinang Ganjar kan?

Akronim pasangan ini sudah muncul saat deklarasi, yaitu AMIN (Anies-Muhaimin). Berdoa saja ya Cak dan Anies supaya bisa memenangkan pertempuran. Anies sudah cukup pas memilih wakil dari golongan masyarakat NU, daripada memilih anak mantan jenderal yang masih ketergantungan sosok ayahnya.

Tapi...

Jika terrealisasi Prabowo menggaet Habib Lutfi maka selesai sudah pertarungan pilpres sebelum pencoblosan dimulai. Artinya, Cak harus banyak berdoa.

Bagaimana dengan Ganjar? Hmmm menurut saya, siapa pun wakil yang dipilih Ganjar, dia akan tetap kalah jika melawan Prabowo-Habib. Mau itu dari kalangan NU (red: tokoh agama), mantan pejabat, bahkan artis sekalipun.

Memang sudah waktunya Prabowo jadi presiden (mungkin). Dan jika tepat, tolong komentar di pengumuman pemenang nanti ya.

Sory kalau sok tahu, sok pengamat, sok analis. Namanyanya juga rakyat ngomong ya bebas aja, kan kedaulatan di tangan rakyat!?

Post a Comment